Viral Oknum ASN Diduga Larang Jemaat Kristen Beribadah karena Tidak Ada Izin
Jakarta – Jagat maya tengah diramaikan oleh sebuah video yang menunjukkan tindakan intoleransi seorang ibu-ibu yang melarang jemaat Kristen melaksanakan ibadah. Pelaku yang diduga berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini diketahui bertugas di Kota Bekasi. Video tersebut diunggah oleh akun X @nimas31 dan dengan cepat menarik perhatian publik.
Dalam rekaman itu, terlihat perempuan ASN yang mengenakan kerudung kuning marah-marah sambil berusaha membubarkan jemaat yang sedang beribadah. Kejadian ini berlangsung di dekat lokasi rumahnya, menimbulkan keresahan di kalangan netizen yang menyaksikan video tersebut. Banyak yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk intoleransi yang tidak seharusnya terjadi di masyarakat yang beragam.
Pengunggah video menjelaskan bahwa ibadah tersebut tidak mengganggu ASN dan warga sekitar lainnya. Jemaat Kristen tersebut berdoa secara khidmat di salah satu rumah jemaat tanpa menggunakan pengeras suara, yang menunjukkan bahwa mereka berusaha menghormati lingkungan sekitar.
Kontroversi ini memicu diskusi hangat di media sosial mengenai toleransi antarumat beragama di Indonesia. Banyak pengguna internet menyerukan perlunya saling menghormati dan memahami perbedaan.
“Ada ibu-ibu emosi sama orang beribadah di rumah sendiri?! Ndak pake toa berdenging nyaring sekali, nutupin jalan apalagi, trus dari mana justifikasi larang-larang hak dan kebebasan yang dijamin konstitusi? ASN lho ibu ini, minimal melek regulasi, intoleran ya pecat aja si,” cuit akun X @nimas31 yang dikutip pada Rabu (25/9/2024).
Sebuah informasi yang beredar di media sosial X mengungkap identitas seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam insiden intoleransi terhadap jemaat Kristen. ASN tersebut bernama Masriwati, yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi. Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah video tindakan intolerannya viral.
Dalam video yang beredar, Masriwati terlihat meneriaki jemaat Kristen mengenai tuduhan tidak adanya izin untuk melaksanakan ibadah di rumah jemaat tersebut. Tindakan ini menimbulkan ketegangan di lokasi, di mana suami dari ASN berusaha meredakan situasi dengan mencoba menenangkan istrinya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, dan adu mulut pun tak terhindarkan.
Kejadian ini memicu reaksi beragam di kalangan masyarakat, dengan banyak yang mengutuk tindakan intoleransi tersebut. Beberapa pihak menilai bahwa sebagai ASN, Masriwati seharusnya memberikan contoh yang baik dalam menghormati kebebasan beragama, bukan justru menciptakan konflik di antara sesama warga.
“Izinnya tidak ada,” tegur ASN itu.
“Ibadah itu hak kita lho,” jawab salah satu jemaat.
“Iya tapi bukan tempatnya. Tempat ibadah itu harus ada izin,” teriak Masriwati.
Insiden yang melibatkan ASN bernama Masriwati terus berlanjut ketika ia meminta surat izin untuk kegiatan ibadah jemaat Kristen di rumah salah satu anggotanya. Permintaan tersebut menimbulkan kebingungan di kalangan jemaat, yang merasa bahwa berdoa kepada Tuhan seharusnya tidak memerlukan izin dari manusia.
Salah satu anggota jemaat yang terlibat dalam ibadah mengungkapkan bahwa tindakan Masriwati membuatnya merasa heran. Menurutnya, berdoa adalah hak dasar setiap individu dan tidak seharusnya diatur oleh pihak tertentu. Ia menekankan pentingnya kebebasan beragama dan toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
“Masa berdoa harus minta izin, aduh. Bapak memfasilitasi orang yang intoleran,” ucap salah satu jemaat.
Dalam insiden yang terus berlanjut, ASN berpangkat Eselon Tiga, Masriwati, tetap bersikeras meminta surat izin untuk kegiatan ibadah jemaat Kristen. Meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari jemaat bahwa mereka berdoa dengan khidmat, Masriwati tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan tuntutannya.
“Tempat tinggal tidak ada izin (sebagai rumah ibadah). Orang gila aja berenti,” tegas ASN itu,” tegas Masriawati.
Sebuah video yang menjadi viral di media sosial telah menarik perhatian netizen, mengundang berbagai komentar terkait tindakan intoleran seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap pemeluk agama lain. Insiden ini menyoroti permasalahan serius mengenai toleransi beragama di Indonesia.
“Pecat!! Kawal jangan sampai ada materai 10.000,- . Negara harus memberi efek jera !! Jangan pajak saja dinaikkan,” komentar netizen.
“Minim toleransi,” tutur netizen
“Pecaaat..!,” timpal netizen lain.
Sebagian netizen lainnya ada yang berpihak kepada Masriawati.
“Ibadahnya mungkin nyanyi2 bahkan ada sekte yg menangis (jw= drenginging) klo di komplek perum jelas menganggu,aplg klo ibadah rame2 dgn mengundang orang luar jls dilarang,ada SKB 2 mentri,” tutur netizen lain.
“Kalian ibadah nyanyi2 di samping rumah orang ya marahlah orang,” imbuh yang lainnya.
( Sumber : viva.co.id )