Vincent Rompies
Jakarta – Vincent Rompies kembali menarik perhatian publik setelah tampil dengan penuh energi, namun juga menimbulkan kontroversi saat berkolaborasi dengan grup musik Teenage Death Star (TDS) di festival musik Pestapora 2024. Penampilannya yang dinamis dan ekspresif membuat banyak penonton terkesan, tetapi tidak sedikit yang menganggap aksi panggungnya terlalu berlebihan.
Reaksi beragam muncul di media sosial, di mana sebagian netizen berspekulasi bahwa Vincent mungkin sedang berada di bawah pengaruh alkohol saat tampil. Rumor ini semakin berkembang, menambah bumbu dalam perbincangan mengenai penampilannya yang mencolok, serta menimbulkan pertanyaan tentang batasan antara energi panggung dan perilaku yang dianggap tidak pantas.
Menanggapi tuduhan tersebut, Vincent Rompies memberikan klarifikasinya. Dengan nada santai, ia balik bertanya, “Aksi panggung yang mana?” ujar Vincent.
“Kalau yang terbiasa nonton aksi saya di TDS pasti tahu saya seperti apa,” tegas Vincent,
Vincent Rompies kembali menjadi sorotan setelah penampilannya yang penuh energi bersama Teenage Death Star (TDS) di festival musik Pestapora 2024. Ia mengungkapkan bahwa gaya panggungnya yang liar dan ekspresif memang menjadi ciri khas kolaborasinya dengan TDS. Vincent menyayangkan adanya penilaian negatif dari sebagian netizen yang cepat mengambil kesimpulan tanpa memahami konteks di balik penampilannya.
Video yang viral di media sosial menunjukkan aksi panggung Vincent yang cukup ekstrem, termasuk melompat-lompat, terjatuh, menendang sound system, hingga memukul drum menggunakan gitarnya. Aksi-aksi tersebut memang mencerminkan semangat dan dinamika pertunjukan musik TDS, yang dikenal dengan gaya yang sangat interaktif dan energik. Bagi para penggemar, penampilan seperti ini adalah bagian dari pengalaman menikmati musik mereka.
Di sisi lain, tuduhan bahwa Vincent berada di bawah pengaruh alkohol saat tampil memicu perdebatan panas di kalangan netizen. Beberapa mendukung Vincent, berargumen bahwa ia hanya menunjukkan performa terbaiknya sesuai dengan karakter musik yang dibawakan oleh TDS. Mereka menekankan bahwa aksi panggung yang berani adalah hal yang biasa dalam genre musik yang mereka usung.
Namun, tidak sedikit pula yang tetap berpandangan bahwa tindakan Vincent sudah melampaui batas dan tidak bisa ditolerir. Kritikan ini mengundang banyak diskusi di media sosial, di mana netizen saling berbagi pendapat dan pandangan mengenai batasan antara performa yang menghibur dan perilaku yang dianggap berlebihan.
Vincent pun berharap agar masyarakat dapat lebih memahami dan mengapresiasi konteks di balik penampilannya. Ia percaya bahwa setiap aksi panggung memiliki tujuan untuk menghibur dan berinteraksi dengan penonton, serta mengekspresikan semangat musik yang mereka mainkan.
Dengan berbagai tanggapan yang muncul, kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya penilaian publik terhadap seni pertunjukan. Vincent Rompies dan TDS tetap berkomitmen untuk memberikan pengalaman musik yang unik dan penuh energi bagi para penggemar mereka.
“Mabok mungkin tidak, tapi luapan emosi atau stres karena berbagai masalah yang menerpa hidupnya dan keluarganya akhir-akhir ini. Jadi meledak deh,” tulis netizen.
“Generasi sekarang norak, apa-apa terlalu cemen seh. Bagi para seniman yang punya jiwa musik terutama rock ini ada keunikan tersendiri. Jaman dulu lebih gila lagi. Bagi gue selama dia mabok tapi enggak nyakitin orang lain seh gapapa,” ujar netizen lain.
( Sumber : viva.co.id )