Pabrik Pemasok Baterai Mobil Listrik Tesla Hingga Hyundai Kebakaran - Inside Berita

Pabrik Pemasok Baterai Mobil Listrik Tesla Hingga Hyundai Kebakaran

Pabrik baterai CATL di China kebakaran

Jakarta – Kebakaran telah melanda sebuah pabrik di China yang dimiliki oleh Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL), pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Pabrik ini merupakan salah satu sumber utama baterai untuk berbagai merek mobil listrik ternama, sehingga insiden ini menarik perhatian industri otomotif.

Menurut laporan dari Carnewschina, CATL mengonfirmasi bahwa hanya sejumlah kecil produknya yang terpengaruh oleh kebakaran tersebut. Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan dampak kebakaran ini terhadap lini produksi mereka akan terbatas. Berita baiknya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat musibah ini.

CATL segera mengambil langkah cepat untuk mendeteksi kebakaran dan memadamkan api. Mereka menegaskan bahwa penyebab kebakaran saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memastikan keselamatan dan kelangsungan operasional.

Kebakaran terjadi di Pangkalan Dongqiao Ningde Z, yang merupakan salah satu pabrik inti CATL yang memproduksi baterai untuk sejumlah produsen kendaraan energi baru. Pabrik ini memainkan peran penting dalam rantai pasokan baterai untuk industri otomotif.

Baterai mobil listrik Tesla berbasis LFP

Dengan pangsa pasar global hampir mencapai 50 persen, CATL merupakan pemasok utama bagi beberapa merek besar, termasuk Tesla, BMW, Mercedes-Benz, Hyundai, Honda, Toyota, Volkswagen, dan Volvo, serta banyak produsen mobil asal China. Keberadaan mereka yang dominan di pasar menjadikan insiden ini penting untuk diperhatikan.

Perusahaan juga menyatakan bahwa kebakaran di pabrik yang terletak di provinsi Fujian ini berhasil dipadamkan dengan cepat. Meskipun penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, CATL berkomitmen untuk memastikan bahwa produksi mereka dapat kembali normal secepat mungkin.

Kejadian ini mengingatkan kita akan tantangan yang dihadapi dalam industri baterai dan pentingnya manajemen risiko untuk menjaga keselamatan serta kelancaran operasional. Para pemangku kepentingan berharap bahwa CATL akan segera menemukan penyebab kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Pada bulan Juni 2024, sebuah kebakaran tragis yang melanda pabrik baterai lithium di Korea Selatan merenggut nyawa 23 pekerja dan melukai delapan orang lainnya, banyak di antara mereka adalah warga negara China. Insiden ini menyoroti risiko yang mengancam keselamatan di industri baterai yang sedang berkembang pesat.

Kebakaran tersebut dipicu oleh ledakan serangkaian sel baterai di dalam gudang yang berisi sekitar 35.000 baterai. Polisi setempat menyatakan bahwa kebakaran mematikan ini terjadi akibat kurangnya kontrol kualitas, karena para pekerja berusaha memenuhi pesanan dengan terburu-buru, mengabaikan prosedur keselamatan yang ada.

Sementara itu, CATL, pemasok baterai terbesar di dunia, mengalami insiden kebakaran di pabriknya di China. Namun, mereka berhasil mengendalikan situasi dengan cepat berkat sistem pemantauan kebakaran yang canggih di fasilitas tersebut. Langkah cepat ini menunjukkan pentingnya teknologi dalam mencegah bencana yang lebih besar.

Pabrik yang terletak di China dan memiliki luas 15.000 meter persegi ini baru beroperasi selama empat tahun. Dikenal sebagai pabrik pintar dengan konsep ‘Industri 4.0’, sebagian besar proses di pabrik ini dilakukan secara otomatis. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi risiko bagi pekerja, tetapi juga mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem yang terhubung.

Kejadian di Korea Selatan dan respons cepat dari CATL di China menyoroti betapa pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat di industri baterai. Ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi dapat membantu, keselamatan pekerja tetap harus menjadi prioritas utama.

( Sumber : viva.co.id )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *