Megawati soekarnoputri dan cucunya, Pinka Haprani
Jakarta – Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, putri kedua Ketua DPR RI Puan Maharani, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029. Pelantikan berlangsung di Jakarta pada Selasa, 1 Oktober 2024 dan dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting.
Pinka, sapaan akrabnya, berhasil meraih kursi di Senayan setelah mendapatkan dukungan suara yang signifikan, yakni 101.125 suara dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV. Dapil tersebut mencakup Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonogiri, menunjukkan penerimaan yang kuat dari masyarakat terhadapnya.
Di usia yang masih muda, 25 tahun, Pinka Haprani mencatatkan prestasi yang mengesankan di dunia politik. Selain itu, ia juga memiliki kekayaan yang cukup fantastis, yang diperkirakan mencapai Rp38 miliar. Hal ini menambah daya tariknya di kalangan publik dan pengamat politik.

Angota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Pinka Haprani
Menurut informasi yang diperoleh dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Pinka telah melaporkan harta kekayaannya pada 10 September 2024. Di dalam laporan tersebut, terlihat bahwa kekayaan Pinka didominasi oleh kepemilikan empat bidang tanah yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Gianyar, Bali.
Total nilai dari keempat bidang tanah tersebut mencapai Rp35 miliar. Selain itu, Pinka juga memiliki harta dalam bentuk kas dan setara yang bernilai lebih dari Rp3 miliar, tepatnya Rp3 miliar. Dengan semua aset tersebut, total harta kekayaan Pinka Haprani mencapai Rp38 miliar.
Keberhasilan Pinka tidak hanya mencerminkan dukungan politik yang kuat, tetapi juga menunjukkan potensi generasi muda dalam dunia legislatif. Sebagai anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Dengan pelantikannya, Pinka Haprani bertekad untuk mengemban amanah dengan baik dan berfokus pada isu-isu yang penting bagi masyarakat, terutama di daerah pemilihannya. Alifa Media akan terus mengikuti perjalanan politiknya di DPR dan perkembangan selanjutnya.
Setelah resmi dilantik sebagai anggota DPR, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, atau Pinka, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan isu-isu penting terkait anak, perempuan, dan disabilitas selama periode pertamanya sebagai wakil rakyat. Dia mengungkapkan bahwa perhatian terhadap kelompok-kelompok ini merupakan prioritas utama dalam agenda kerjanya.
Pinka menyampaikan harapannya untuk bergabung dengan Komisi X, yang membidangi pendidikan, kebudayaan, dan pemberdayaan perempuan. Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir mengenai penempatan di komisi akan ditentukan oleh partainya, PDI Perjuangan, yang akan memberikan arahan lebih lanjut.
Dengan semangat dan visi yang jelas, Pinka berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas. Dia berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengupayakan kebijakan yang inklusif dan berkeadilan.
“Tunggu perintah ya. Kalau ditanya mau apa? Maunya (Komisi) X (yang membidangi) pendidikan dan budaya tapi belum tahu, masih tunggu perintah fraksi,” ucap Pinka dalam keterangannya Rabu, 2 Oktober 2024.
Meskipun masih terbilang muda, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, yang akrab disapa Pinka, mengaku tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan anggota DPR senior. Dalam pernyataannya, Pinka menyatakan bahwa para senior di lembaga legislatif tersebut sangat mendukung dan terbuka untuk berbagi pengalaman serta arahan.
Pinka menilai bahwa interaksi dengan anggota DPR yang lebih berpengalaman justru memberikan banyak pelajaran berharga. Ia merasa diuntungkan dengan adanya bimbingan dari para senior, yang membantu memperkuat kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Dengan sikap proaktif dan keterbukaan, Pinka berharap dapat membangun hubungan kerja yang baik dengan semua anggota DPR, sehingga kolaborasi dalam merumuskan kebijakan dapat berjalan dengan efektif. Hal ini tentunya menjadi modal penting bagi perjalanan politiknya ke depan.
“Kita sama semua, mau beda partai mau beda jarak umur itu harus tetap deket dong kalau kenal. Kalau nggak (kenal), nanti kenalan dulu,” ucapnya.
( Sumber : viva.co.id )