Anggota polres bandara soetta menunjukkan barang bukti
Jakarta – Polres Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengamankan dua pelaku begal yang terlibat dalam aksi pencurian dengan kekerasan di Jalan Parimeter Utara Bandara Soetta, Tangerang. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 01.45 WIB, ketika seorang korban berinisial PM (22) diserang oleh pelaku menggunakan senjata tajam.
Akibat serangan tersebut, PM mengalami luka serius di bagian punggung. Petugas kepolisian segera merespons laporan dan melakukan penyelidikan, yang berujung pada penangkapan kedua pelaku. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polres Bandara Soekarno-Hatta dalam menjaga keamanan dan ketertiban di area bandara.
“Kami amankan dua pelaku inisial MM (27) dan AI (19) yang berdomisili di Jakarta Barat. Dari hasil penelusuran CCTV mereka melakukan tindak pencurian kekerasan,” kata Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Ronald FC Sipayung, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Perempuan Jadi Otak Aksi Begal
Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Reza Fahlevi, mengungkapkan bahwa selain dua pelaku yang telah ditangkap, terdapat satu pelaku lain berinisial C, seorang perempuan yang diduga sebagai otak dari aksi pencurian dengan kekerasan tersebut. Keterlibatan C dalam perencanaan dan pelaksanaan kejahatan ini menunjukkan kompleksitas kasus yang sedang ditangani oleh pihak kepolisian.
Reza menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk menemukan dan menangkap pelaku lainnya yang terlibat. Penangkapan C diharapkan dapat mengungkap lebih jauh jaringan kriminal yang beroperasi di sekitar area bandara, serta mencegah terulangnya tindakan serupa di masa depan.
“Dari pendalaman tim, bahwa pelaku ini direkrut oleh satu orang berinisial C. Bersangkutan adalah seorang perempuan yang memang memiliki unsur ketokohan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mereka (pelaku) diminta oleh C untuk melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Kejahatan ini dimulai ketika korban berinisial PM dihadang oleh sebuah kendaraan yang ditumpangi tiga orang tidak dikenal. Dalam penghadangan tersebut, korban langsung diserang dengan kekerasan, termasuk pembacokan dan perampasan barang-barang berharga miliknya.
Akibat serangan brutal ini, PM mengalami luka sobek di punggungnya dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Insiden ini menggambarkan betapa rentannya situasi keamanan di sekitar kawasan tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
“Setelah melakukan pembacokan terlapor mengambil Handphone milik pelapor merk Samsung jenis A04E,” ucap Reza.
Menanggapi insiden tersebut, pihak kepolisian segera melaksanakan penyelidikan dengan memanfaatkan rekaman dari closed circuit television (CCTV) yang dimiliki oleh otoritas bandara. Dengan analisis yang teliti, keberadaan para pelaku dapat terdeteksi, memberikan petunjuk penting dalam upaya penangkapan.
Langkah cepat ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam mengungkap kejahatan dan menjaga keamanan di area bandara. Melalui rekaman CCTV, polisi berhasil mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk melacak jejak pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.
“Untuk penangkapan kedua pelaku itu kita lakukan selama dua Minggu setelah mendapat laporan. Mereka terlacak berada di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Dari sana kira amankan, dan satu lainnya dalam pengejaran,” ungkapnya.
Para pelaku dijerat dengan tuduhan berdasarkan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), baik ayat (1) maupun ayat (2). Jika terbukti bersalah, mereka dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal sembilan tahun.
Tindakan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus pencurian dengan kekerasan, serta memastikan bahwa pelaku menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan rasa aman di masyarakat.
( Sumber : viva.co.id )
