Calon Walikota Prabumulih Pamer 4 Istri Saat Kampanye, Warganet Sebut Kesalahan Besar - Inside Berita

Calon Walikota Prabumulih Pamer 4 Istri Saat Kampanye, Warganet Sebut Kesalahan Besar

Calon Walikota Prabumulih H Arlan ketika memamerkan empat istrinya dalam kampanye di Sungai Medang kota Prabumulih, pada Sabtu (5/10/2024). 

Jakarta – Calon Walikota Prabumulih, H Arlan, kini tampil lebih terbuka dengan memamerkan keempat istrinya di hadapan publik. Tindakan ini menjadi sorotan, mengingat sebelumnya ia terkesan menutupi aspek kehidupan pribadinya.

Dalam acara kampanye yang diadakan di Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, pada Sabtu (5/10/2024), Arlan meminta keempat istrinya untuk berjejer di atas panggung. Momen ini menunjukkan keberanian Arlan dalam menampilkan keluarganya secara langsung di hadapan para pendukungnya.

Kampanye tersebut dilaksanakan bersama calon wakil walikota, Franky Nasril, yang juga hadir untuk mendukung Arlan. Penampilan mereka di atas panggung ini menambah dinamika dalam kampanye, dengan harapan dapat menarik perhatian pemilih di kota Prabumulih.

Dalam acara kampanye yang berlangsung meriah, H Arlan secara terbuka memperkenalkan keempat istrinya di atas panggung dengan memanggil mereka satu per satu. Momen ini disambut dengan sorak sorai gembira dari masyarakat yang hadir, menunjukkan dukungan mereka terhadap calon walikota Prabumulih tersebut.

H Arlan, yang akrab disapa Cak Arlan, menyatakan bahwa memiliki banyak istri adalah hal yang dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat. Pernyataan ini menegaskan komitmennya dalam menjalani tanggung jawab sebagai suami, sekaligus menarik perhatian publik dalam kampanye yang dihadiri oleh banyak pendukungnya.

“Ini banyak yang ngomongkan Cak banyak bini (istri-red), Cak ada 4 bini, itu benar. Tapi Cak bertanggung jawab dunia dan akhirat,” ungkapnya sambil memamerkan empat istrinya di atas panggung.

H Arlan mengungkapkan bahwa memiliki banyak istri dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama bagi para ibu-ibu. Dalam penjelasannya, ia menyatakan bahwa setiap istri memiliki keahlian dan sumber daya yang dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Misalnya, jika ada yang membutuhkan baju, mereka bisa mengunjungi istri pertamanya. Untuk kebutuhan tas, istri kedua siap membantu, sementara istri ketiga dapat menyediakan sepatu, dan istri keempat akan memenuhi permintaan jilbab.

“Jangan takut banyak istri, kalau tidak garis tangan tidak bisa ibu,” katanya seraya mengisyaratkan ibu-ibu jangan khawatir dimadu.

Kampanye H Arlan yang memperkenalkan keempat istrinya di hadapan publik menuai beragam komentar dari masyarakat kota Prabumulih. Banyak warga yang merasa bahwa tindakan tersebut tidak pantas untuk dipertontonkan di tengah masyarakat, mengingat konteks dan nilai-nilai yang berlaku.

Beberapa orang mengekspresikan ketidaksetujuan mereka di media sosial, menilai bahwa pemaparan kehidupan pribadi Arlan seharusnya tidak dijadikan bahan kampanye. Kritik ini mencerminkan pandangan bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk menarik perhatian pemilih tanpa harus menampilkan aspek-aspek pribadi yang dianggap sensitif.

“Semua orang di Prabumulih sudah tau dia (Arlan-red) punya istri banyak, tapi dengan terang-terangan memamerkan itu suatu kesalahan karena seolah tidak masalah beristri banyak, ini dilihat banyak orang, anak kecil, gen z tentu tidak bagus,” ungkap Rahkan, satu diantara warga ketika dibincangi, Minggu (6/10/2024).

Feri, seorang warga Prabumulih, juga menyampaikan pandangannya terkait kampanye H Arlan yang memamerkan keempat istrinya. Ia berpendapat bahwa tindakan tersebut seolah-olah memberikan sinyal kepada para pemuda dan laki-laki bahwa memiliki banyak istri adalah hal yang wajar, asalkan mereka dapat memenuhi tanggung jawab tersebut.

Feri merasa khawatir bahwa pesan ini dapat memicu pemahaman yang keliru di kalangan generasi muda, yang mungkin menganggap bahwa poligami bisa dijadikan sebagai pilihan tanpa mempertimbangkan implikasi moral dan sosialnya. Pendapatnya ini menambah suara kritis dalam diskusi publik mengenai cara kampanye yang dijalankan oleh calon walikota tersebut.

“Tentu ini tidak memperhatikan perasaan ibu-ibu atau kaum perempuan, jika ini jadi idola maka jangan heran kalau banyak laki-laki di Prabumulih nantinya mencontoh, suatu hal yang salah menurut saya,” kata Feri.

Banyak pihak menyoroti ketidaksesuaian antara informasi yang disampaikan H Arlan dalam kampanye dan data yang dilampirkan saat pendaftaran calon walikota ke KPU. Dalam pendaftaran, Arlan hanya mencantumkan data mengenai satu istri, sedangkan saat kampanye ia mengklaim memiliki banyak istri.

“Karena informasi di KPU artinya salah, tapi kita berharap di KPU dilampirkan semua agar tidak menyalahi aturan menyampaikan informasi publik yang salah,” kata warga lainnya.

( Sumber : tribunnewspalembang )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *