Tiktoker Lily Kenzie
Jakarta – Lily Kenzie, seorang TikToker yang sedang naik daun, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah menceritakan pengalaman kurang menyenangkannya dengan Philadelphia Sushi yang terkenal asal Bali. Sushi ini telah mencuri perhatian netizen berkat cita rasa yang lezat, ukuran porsinya yang besar, dan harga yang cukup mahal, sehingga menjadi viral di platform TikTok.
Keberhasilan Philadelphia Sushi dalam menarik perhatian banyak content creator dan selebriti telah mendorong banyak orang untuk mencoba menu ini dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Popularitasnya yang meroket membuat banyak penggemar kuliner penasaran dan ingin merasakan keistimewaan sushi ini.
Tidak ingin ketinggalan momen, Kenzie memutuskan untuk menggunakan jasa titip (jastip) untuk mencicipi sushi tersebut, alih-alih melakukan perjalanan langsung ke Bali. Ia berharap bisa menikmati cita rasa sushi yang telah banyak dibicarakan, meskipun terpisah oleh jarak yang cukup jauh.
Sayangnya, harapan Lily berakhir dengan kekecewaan ketika pesanan sushi yang dititipkannya tiba. Alih-alih mendapatkan pengalaman kuliner yang memuaskan, ia mendapati sushi tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi yang dibangun oleh banyak ulasan positif.
Melalui unggahan di TikTok, Kenzie membagikan kekecewaannya, yang juga mencerminkan tantangan bagi konsumen yang berharap mendapatkan pengalaman serupa meskipun menggunakan jasa pengiriman. Kisahnya pun menjadi pelajaran bagi banyak orang yang ingin mencoba makanan viral tanpa mencobanya secara langsung.
“Akhirnya jastip aku sampai. Philadelphia. Tapi baunya nggak enak. Ini jastip, aku tau kalo gua beli di Bali nggak akan kayak gini.” kata Kenzie pada 3 Oktober 2024.
Setelah membuka kemasan sushi yang ditunggu-tunggu, Lily Kenzie mendapati aroma tidak sedap yang menyengat. Meskipun harga sushi tersebut mencapai jutaan rupiah, ia merasa terpaksa untuk mencobanya. Namun, pengalaman yang seharusnya menyenangkan itu justru berujung pada rasa mual yang mendalam, membuatnya menyesali keputusan untuk menggunakan jasa titip (jastip) dalam mendapatkan makanan tersebut.
Sangat penting untuk dicatat bahwa Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar sushi tidak dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari dua jam. Ini membuat penggunaan jasa titip untuk sushi menjadi pilihan yang berisiko, terutama bagi konsumen yang ingin menikmati kelezatan makanan tersebut tanpa memastikan kesegarannya terlebih dahulu.
Sushi yang tidak layak konsumsi biasanya menunjukkan tanda-tanda yang jelas, seperti bau yang tidak sedap, perubahan warna menjadi pucat, dan tekstur yang berlendir. Dalam kasus yang dialami Kenzie, semua gejala tersebut muncul, menjadi bukti nyata bahwa sushi yang ia terima telah basi dan berbahaya untuk dikonsumsi.
Kekecewaan Kenzie tidak hanya dirasakannya sendiri; pengalaman buruknya ini juga menarik perhatian netizen. Banyak dari mereka memberikan komentar di unggahan TikTok-nya, dengan beberapa mencemooh keputusan Kenzie untuk menggunakan layanan jastip tersebut. Reaksi ini menunjukkan bagaimana masyarakat semakin kritis terhadap pilihan yang mereka ambil dalam menikmati makanan viral.
Kisah Kenzie juga menggugah diskusi lebih luas mengenai risiko yang terkait dengan pengiriman makanan, terutama bagi hidangan yang sensitif terhadap suhu seperti sushi. Ini menjadi pengingat bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan faktor kesegaran sebelum memutuskan untuk memesan makanan dari jauh.
Dengan pengalaman ini, Kenzie berharap untuk bisa berbagi pelajaran berharga kepada pengikutnya, agar mereka tidak mengalami hal serupa. Ia menyadari bahwa meskipun makanan viral mungkin tampak menggoda, keamanan dan kesegaran harus selalu menjadi prioritas utama dalam memilih makanan.
“Kalau mau sushi yang enak, ya harus datang ke Bali, jangan jastip!” kata seorang netizen.
Sedangkan netizen lainnya menulis, “Jastip sushi udah pasti berisiko basi.”
( Sumber : viva.co.id )