Viral Calon Bupati Mesuji Lampung Kampanye Bawa-bawa Agama
Jakarta – Viral di media sosial, calon Bupati Mesuji, Lampung, Elfianah Khamami, menarik perhatian publik dengan kampanye yang melibatkan unsur agama dan nabi. Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @folkshitt, Elfianah terlihat berbicara di depan sejumlah warga yang duduk di kursi plastik yang telah disediakan, menawarkan janji-janji yang kontroversial.
Dalam pernyataannya, Elfianah Khamami menjanjikan surga kepada warga yang memilihnya dalam pemilihan mendatang. Pernyataan ini memicu reaksi beragam dari netizen dan masyarakat luas, dengan banyak yang memperdebatkan etika penggunaan agama dalam konteks politik.
Kampanye yang mengandung unsur spiritual ini menimbulkan pro dan kontra, mengingat pentingnya pemisahan antara agama dan politik. Banyak pihak mengingatkan bahwa janji-janji seperti ini seharusnya tidak digunakan untuk meraih dukungan dalam pemilihan umum, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan terhadap persepsi masyarakat tentang integritas calon pemimpin.
“Insya Allah bu, besok di akhirat jenengan bisa membayangkan orang lagi dapat perhitungan dari akhirat nanti, tapi kita malah dipanggil, mendapat syafaat dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” kata Elfianah dalam kampanye.
Dalam kampanyenya, calon Bupati Mesuji nomor urut dua mengungkapkan bahwa salah satu program unggulannya adalah menyantuni anak yatim. Ia berpendapat bahwa melalui inisiatif ini, masyarakat yang memberikan dukungan kepadanya akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat.
Lebih lanjut, calon bupati tersebut menekankan pentingnya program ini sebagai wujud kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan. Ia meyakini bahwa dengan menjalankan program menyantuni anak yatim, para pemilihnya akan memperoleh janji surga sebagai imbalan atas dukungan mereka.
“Kita dipanggil, hai orang-orang Mesuji kemarin, yang memilih nomor dua, ayo ikut bersamaku, karena program nomor dua menyantuni anak yatim, masuk surga bersamaku, kata nani kita bersama-sama,” sambungnya.
Kampanye Elfianah Khamami segera menuai kontroversi, dengan banyak netizen menilai bahwa pendekatannya membawa unsur agama secara tidak etis. Mereka mengkritik tindakan tersebut sebagai bentuk “menjual agama” dan memanfaatkan nama nabi demi kepentingan politik pribadi, yang dianggap tidak pantas dalam konteks pemilihan umum.
Reaksi keras dari masyarakat mencerminkan keprihatinan tentang penggunaan agama dalam strategi politik. Banyak yang berpendapat bahwa janji-janji yang disampaikan dalam kampanye tersebut seharusnya tidak dihubungkan dengan aspek spiritual, dan seharusnya ada pemisahan yang jelas antara agama dan urusan politik untuk menjaga integritas kedua hal tersebut.
“Jual agama buat kampanye, MIRISS,” tulis komentar dari akun @fateh_irawan.
“Astaghfirullah gak takut apa ya bawa2 Rasulullah?” tambah komentar dari @humangov.
“Masa masuk surga jalur nyoblos bu?” komentar dari @cettaenglish
( Sumber : viva.co.id )