Ilustrasi seks
Jakarta – Oknum habaib asal Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang bernama Habib Muhammad Nizar Maghribi, mengalami penggerebekan oleh warga saat ditemukan berduaan di dalam kamar dengan seorang wanita yang sudah bersuami. Kejadian ini berlangsung di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, pada akhir Oktober 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Video penggerebekan tersebut diunggah oleh akun X @satria_gigin pada Kamis, 31 Oktober 2024. Dalam rekaman tersebut, terlihat Habib Nizar bersama seorang perempuan berinisial AMA sedang berada di dalam kamar saat warga melakukan penggerebekan. Momen ini menuai perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai dugaan perbuatan yang tidak pantas.
Menurut keterangan yang beredar, dugaan tindakan zina tersebut terjadi saat suami AMA, yang merupakan seorang pelaut, sedang pergi berlayar. Keberadaan Habib Nizar di rumah wanita tersebut saat suaminya tidak ada menambah kecurigaan warga akan adanya hubungan terlarang di antara mereka.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa, 2 November 2024, mengungkapkan bahwa penggerebekan ini berawal dari kecurigaan warga yang sering melihat Habib Nizar datang ke rumah AMA. Masyarakat mulai merasa khawatir dan curiga akan hubungan yang tidak seharusnya antara tokoh agama tersebut dan istri orang.
Kecurigaan ini semakin menguat ketika warga mulai mengendus adanya interaksi yang mencurigakan antara keduanya. Akhirnya, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, warga memutuskan untuk melakukan tindakan tegas dengan menggerebek keduanya.
Kejadian ini tentu saja menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat, terutama mengingat posisi Habib Nizar sebagai seorang tokoh agama. Situasi ini memicu diskusi mengenai etika dan moral, serta bagaimana seharusnya seorang pemimpin agama menjalani kehidupannya di tengah masyarakat.

Setelah penggerebekan, warga setempat mengadakan rapat mediasi pada Senin, 28 Oktober 2024, yang dihadiri oleh Habib Nizar dan wanita berinisial AMA. Rapat ini bertujuan untuk mencari solusi atas insiden yang telah terjadi dan melibatkan masyarakat dalam proses penyelesaian.
Dalam pertemuan tersebut, akhirnya disepakati bahwa kasus ini akan diselesaikan secara damai. Sebagai bagian dari kesepakatan, keduanya diminta untuk menandatangani surat pernyataan yang menegaskan komitmen mereka untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
Surat pernyataan yang kemudian beredar di media sosial menunjukkan permohonan maaf dari Habib Nizar dan AMA. Dalam pernyataan tersebut, mereka mengakui bahwa tindakan yang dilakukan adalah salah dan melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
( Sumber : viva.co.id )