Calon Wakil Bupati (Cawabup) Nganjuk nomor urut 3, Trihandy Cahyo Saputro
Jakarta – Menurut Trihandy Cahyo Saputro, calon Wakil Bupati Nganjuk nomor urut 3, masyarakat di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dapat mencapai kesejahteraan dengan pendapatan atau gaji sebesar Rp1,1 juta. Pernyataan ini disampaikan oleh Trihandy pada Rabu, 6 November 2024, saat berlangsungnya Debat Calon Wakil Bupati di Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk.
Dalam kesempatan tersebut, Trihandy menyebutkan bahwa pendapatan per kapita di Kabupaten Nganjuk mencapai Rp29,92 juta per tahun. Ia menekankan pentingnya menciptakan kondisi yang mendukung masyarakat untuk memperoleh pendapatan yang layak.
Diskusi mengenai kesejahteraan masyarakat ini menjadi salah satu fokus utama dalam debat, di mana Trihandy berupaya meyakinkan publik tentang visi dan misinya untuk meningkatkan taraf hidup warga Nganjuk. Harapannya adalah agar setiap individu dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dengan dukungan kebijakan yang tepat.
“Artinya, perbulan pendapatan seluruh masyarakat itu 2,5 juta. Artinya ini di atas UMR (upah minimum regional) UMR kita Rp2,2 juta,” kata dia, dilihat melalui YouTube KPU Kabupaten Nganjuk Selasa, 12 November 2024.
“Jika dibandingkan pengeluaran per kapita kita hanya Rp1,1 juta. Di sini artinya, hidup kita, semua masyarakat di Kabupaten Nganjuk hidupnya terjangkau, karena hanya Rp1,1 juta bisa memenuhi,” sambungnya.
Trihandy menegaskan, dengan pendapatan perbulan Rp1,1 juta, masyarakat Nganjuk dapat hidup sejahtera dan nyaman. “Artinya hidup di Kabupaten Nganjuk terjangkau juga sejahtera dan nyaman,” tandas Trihandy.

Trihandy menegaskan, dengan pendapatan perbulan Rp1,1 juta, masyarakat Nganjuk dapat hidup sejahtera dan nyaman. “Artinya hidup di Kabupaten Nganjuk terjangkau juga sejahtera dan nyaman,” tandas Trihandy.
Cawabup Nganjuk nomor urut 1, Aushaf Fajr, menanggapi pernyataan Cawabup nomor urut 3 dengan menyatakan bahwa klaim tersebut sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada. Aushaf menilai bahwa informasi yang disampaikan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.
“Kenyataannya masih banyak warga Kabupaten Nganjuk yang nggak tahu besok mau makan apa. Jadi jangan bilang pemerataan sudah selesai, jangan bilang masyarakat Nganjuk sudah Sejahtera,” tegas Aushaf.
Ia berpendapat bahwa isu pemerataan ekonomi dan infrastruktur di Kabupaten Nganjuk masih menjadi pekerjaan rumah yang signifikan yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, tantangan ini memerlukan perhatian serius dan solusi yang tepat agar masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.
Dalam pandangannya, keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada upaya untuk mengatasi ketimpangan yang ada. Ia menekankan bahwa tanpa langkah konkret untuk memperbaiki kondisi ini, kemajuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah ini, demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nganjuk.
“Menurut kami, pemerataan harus segera dilakukan, agar apa yang diimpikan pasangan nomor 3 nanti dapat terlaksana,” pungkas Aushaf.
( Sumber : viva.co.id )