Menhan Sjafrie melantik sejumlah stafsus hingga asisten khsusus di Kemhan, Jakpus, Selasa (11/2/2025). Foto: Dok. Kemhan RI
Jakarta – Di tengah efisiensi anggaran, Deddy Corbuzier sempat menjadi perbincangan karena ditunjuk sebagai Staf Khusus Menhan. Namun, dia kemudian menyatakan bahwa dia tidak akan menerima gaji sebagai stafsus.
Gaji stafsus sudah dianggarkan dan tidak berdampak pada efisiensi, kata Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Karo Infohan Kemhan.
“Makanya ketika kemarin dalam efisiensi anggaran, belanja pegawai menjadi salah satu memang porsi yang tidak mendapatkan efisiensi untuk lingkungan Kementerian Pertahanan, fokusnya kepada belanja barang dan modal,” ucap Frega di kantor Kemhan, Jakarta pada Jumat (14/2).
“Nanti kalau memang keputusan dari Pak Deddy tidak mau menerima, saya belum dengar, tapi nanti ya kita mengikuti saja, apa yang menjadi keputusan beliau,” jelasnya.
Selain itu, Deddy sekarang memiliki pangkat Letkol Tituler dalam TNI, dan dia pasti akan menerima kompensasi sesuai dengan statusnya. Frega memberikan penjelasan tentang hal ini.
“Terkait dengan tadi untuk pembiayaan ganda, dengan Letkol Tituler, tentunya secara administratif nanti adalah menggunakan yang memang posisinya lebih tinggi, dalam hal ini staf khusus, karena sesuai dengan aturan berada pada Eselon 1B,” tuturnya.
“Jadi kita bisa menjamin bahwa tidak ada pengeluaran negara untuk dua hal, dengan adanya penunjukan staf khusus tersebut,” sambungnya.
Apa pun itu, terkait proses gaji dan anggaran, Frega menjamin Kemhan akan transparan dan akuntabel. Semua melalui proses audit yang benar.
“Ada prosedur-prosedur tertentu yang memang tentunya harus dilalui, kemudian juga ketika memang pengembalian, itu bukan hanya melibatkan satu pihak ya, karena sebagai komitmen Kementerian Pertahanan, kan kita juga melibatkan auditor dari luar, termasuk juga review dan sebagainya dalam proses audit tadi,” jelas Frega.
“Tentunya kita akan transparan dan akuntabel apabila memang keputusan itu yang diambil,” sambungnya.
Sumber Kumparan
